Jakarta (ANTARA) - Menjelang Halloween 2025 yang tahun ini jatuh pada hari Jumat, 31 Oktober, berbagai dekorasi khas seperti labu berwajah menyeramkan, jaring laba-laba, kelelawar, hingga warna latar hitam dan oranye akan kembali menghiasi rumah, sekolah, hingga pusat perbelanjaan.
Di balik kesan horor yang identik dengan perayaan ini, ternyata setiap simbol memiliki makna dan filosofi tersendiri yang berakar dari tradisi kuno. Melalui simbol-simbol ini, Halloween bukan sekadar pesta seram, melainkan juga refleksi atas hubungan manusia dengan alam, kematian, dan kehidupan itu sendiri.
Berikut beberapa simbol yang kerap muncul dalam perayaan Halloween beserta makna di baliknya, sebagaimana dirangkum dari berbagai sumber.
Simbol-simbol Halloween dan maknanya
1. Labu Jack-o’-Lantern
Asal-usul simbol labu Jack-o’-Lantern bermula di Irlandia pada masa bangsa Celtic. Dahulu, mereka mengukir lobak dan menaruh bara api di dalamnya pada malam All Hallow’s Eve sebagai cara untuk menolak roh jahat yang berkeliaran.
Tradisi ini baru berubah ketika orang Irlandia bermigrasi ke Amerika. Di sana, mereka mulai menggunakan labu sebagai pengganti lobak karena bentuknya lebih besar dan mudah diukir, hingga akhirnya menjadi ikon utama Halloween seperti yang dikenal sekarang.
2. Laba-laba dan jaring-nya
Simbol laba-laba dan jaring-nya sering muncul dalam dekorasi Halloween. Dalam kepercayaan kuno, jaring laba-laba dianggap melambangkan jalannya waktu, nasib, dan siklus kehidupan. Cara laba-laba menenun jaring-nya juga diartikan sebagai simbol proses dan ketekunan, menggambarkan bagaimana kehidupan manusia tersusun oleh berbagai peristiwa yang saling terhubung satu sama lain.
3. Kelelawar
Kehadiran kelelawar sebagai simbol Halloween berasal dari tradisi festival Samhain. Pada masa itu, masyarakat menyalakan api unggun besar yang menarik banyak serangga, dan pada gilirannya, kelelawar berdatangan untuk memangsa serangga tersebut. Sejak saat itu, kelelawar dianggap sebagai penjaga malam Halloween, melambangkan kegelapan, misteri, dan dunia roh yang tidak terlihat.
4. Hantu
Sejak zaman Celtic, hantu selalu menjadi bagian penting dalam perayaan Halloween. Mereka percaya bahwa malam 31 Oktober adalah saat di mana tabir antara dunia orang hidup dan arwah menjadi sangat tipis, sehingga roh orang yang telah meninggal dapat berjalan di antara manusia. Hantu dipercaya datang untuk mengunjungi orang yang dicintai atau tempat yang pernah mereka tinggali semasa hidup.
5. Tengkorak
Simbol tengkorak dalam Halloween sering kali digunakan untuk menggambarkan kematian dan kefanaan manusia. Sama seperti kerangka, tengkorak menjadi pengingat bahwa kehidupan bersifat sementara. Meskipun tampilan-nya menyeramkan, maknanya justru mengajarkan tentang kesadaran akan kehidupan dan waktu yang terbatas.
6. Topeng dan kostum seram
Tradisi mengenakan kostum dan topeng menyeramkan berawal dari kepercayaan bangsa Celtic kuno. Mereka berpakaian seperti roh atau makhluk gaib dengan tujuan mengelabui arwah jahat agar tidak diganggu. Kini, kebiasaan ini berubah menjadi pesta kostum penuh kreativitas, di mana anak-anak maupun orang dewasa bebas berimajinasi menjadi karakter apa pun yang mereka sukai.
7. Warna hitam dan oranye
Dua warna yang paling identik dengan Halloween adalah hitam dan oranye. Warna oranye menggambarkan semangat musim gugur, yaitu masa panen dan perubahan alam. Sedangkan hitam melambangkan malam, misteri, serta datangnya musim dingin setelahnya. Perpaduan keduanya menciptakan suasana khas Halloween yang hangat namun tetap misterius.
8. Penyihir terbang
Gambar penyihir yang terbang di bawah bulan purnama menjadi salah satu ikon klasik Halloween. Dalam budaya Celtic, penyihir atau wicca berarti “orang bijak”, yaitu perempuan dengan kemampuan penyembuhan dan pengetahuan spiritual.
Namun, ketika ajaran agama lain mulai mempengaruhi budaya Eropa, citra penyihir berubah menjadi sosok yang menakutkan dan dikaitkan dengan sihir hitam. Kini, simbol penyihir melambangkan kekuatan misterius dan sisi magis dari kehidupan.
Baca juga: Kapan Halloween 2025? Simak hari, tanggal, dan asal usulnya
Baca juga: Bukan sekadar pesta kostum, ini sisi positif Halloween yang jarang diketahui
Baca juga: Menyantap makan malam sambil jelajahi wahana berhantu
Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.





















:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4712422/original/082274000_1704936798-000_343E9UQ.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5355398/original/029576100_1758298977-WhatsApp_Image_2025-09-19_at_22.50.23_f76b1b1f.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3515744/original/041629600_1626769193-000_ARP4069963.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3240237/original/048246700_1600303636-ps5-04.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4677184/original/009841400_1701920967-Screenshot_2023-12-07_103353.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5355264/original/056678900_1758281471-WhatsApp_Image_2025-09-19_at_17.32.03.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1531926/original/069009300_1489055847-Nafa-Urbach-6.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5333528/original/078029600_1756646756-WhatsApp_Image_2025-08-31_at_15.18.12.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5141379/original/090135400_1740362319-Mohan_2.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5352893/original/071452900_1758145788-AP25260730474674.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5348808/original/094973100_1757900938-Raisa_Marie_2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5333603/original/084951800_1756676375-rayo_vs_barcelona_2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5343768/original/082983900_1757472213-063_2210940745.jpg)
