Pesan persatuan Asia Tenggara menggema di KTT ke-47 ASEAN

Jakarta (ANTARA) - Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao tak kuasa menahan air matanya saat negaranya resmi menjadi anggota ke-11 ASEAN sebagaimana diresmikan dalam pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN.

Status keanggotaan penuh negara tersebut ditetapkan seusai para pemimpin ASEAN, termasuk Presiden RI Prabowo Subianto, secara bersama menandatangani “Deklarasi Penerimaan Timor Leste ke dalam ASEAN”.

Dengan status baru sebagai anggota penuh ASEAN, Xanana menyebut bahwa Timor Leste kini memasuki babak sejarah baru dalam kerja sama dengan ASEAN.

“Melihat ASEAN sebagai sebuah kawasan, kami berpandangan bahwa dengan bergabung bersama ASEAN, banyak isu dan suara kami bisa didengar. Kalau kami sendiri, orang akan bertanya siapa kami, negara kecil,” ujar Xanana.

Ia pun mengakui besarnya bantuan dari negara-negara ASEAN “dalam kerangka persatuan dalam keberagaman” dalam perjalanan panjang proses bergabungnya Timor Leste ke ASEAN sejak 2011.

Perluasan keanggotaan ASEAN melalui peresmian aksesi Timor Leste tersebut menjadi salah satu agenda penting dalam hari kedua KTT ke-47 ASEAN pada Minggu di Kuala Lumpur.

KTT ke-47 ASEAN yang akan berlangsung hingga 28 Oktober 2025 itu mengangkat tema “Forging a Resilient and Inclusive Future Together” (Membentuk Masa Depan yang Tangguh dan Inklusif Bersama), memberikan harapan baru bagi masa depan Komunitas yang lebih tangguh dan inklusif.

Di samping menyambut anggota baru yang akan meningkatkan kekuatan bersama, ASEAN juga menyambut secara resmi berakhirnya permusuhan antara dua negara anggotanya, yaitu ketika Perdana Menteri Thailand Anutin Charnvirakul dan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet menandatangani dokumen perjanjian damai atas konflik perbatasan yang sempat terjadi antara kedua negara.

Penandatanganan tersebut dilakukan di sela KTT ASEAN dengan disaksikan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim selaku Ketua ASEAN tahun ini dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Baca juga: KTT ke-47 ASEAN, ekonom soroti tantangan integrasi perdagangan kawasan

Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.