Dubes Rusia: I-EAEU FTA masuki tahap kajian internal jelang disahkan

Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia Sergei Tolchenov menyampaikan bahwa naskah Kesepakatan Perdagangan Bebas Indonesia-Uni Ekonomi Eurasia (I-EAEU FTA) memasuki tahap kajian internal di masing-masing negara anggota EAEU menjelang pengesahannya pada akhir tahun ini.

“Teksnya sudah dirampungkan. Namun, praktik di masing-masing negara anggota (EAEU) memerlukan prosedur hukum internal yang masih berjalan saat ini,” kata Dubes Tolchenov dalam temu media di Jakarta, Rabu.

Prosedur legal tersebut dijalankan oleh semua negara anggota EAEU, yaitu Armenia, Belarus, Kazakhstan, Kyrgyzstan, dan Rusia, serta Indonesia sebagai mitra dalam perjanjian ekonomi itu, ucap Tolchenov.

“Uni Ekonomi Eurasia terus mendorong prosesnya, terlebih semuanya setuju bahwa kesepakatan ini akan diteken Desember mendatang,” kata dia, menambahkan.

Sang Dubes menjelaskan bahwa dokumen FTA tersebut kemungkinan akan ditandatangani di sela-sela agenda Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) EAEU di St. Petersburg, Rusia, yang digelar pada pertengahan Desember 2025.

Sementara itu, ia menyampaikan bahwa perwakilan dari pihak Rusia yang akan menandatangani kesepakatan dagang tersebut adalah pejabat setingkat wakil perdana menteri, dengan disaksikan langsung dengan kepala negara yang hadir.

Tolchenov pun berkata bahwa pihaknya masih menunggu kepastian dari pihak Indonesia mengenai siapa pejabat yang akan mewakili Indonesia dalam upacara penandatanganan I-EAEU FTA.

“Jika Pak Prabowo Subianto mau secara langsung menyaksikan (penandatanganan FTA), kami tentu sangat menyambutnya. Tapi siapa yang akan hadir pada akhirnya akan diputuskan oleh pihak Indonesia,” ucap dia.

Agustus lalu, Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono memastikan bahwa I-EAEU FTA dapat ditandatangani pada akhir tahun ini di bawah kepemimpinan Belarus sebagai Ketua EAEU.

Perundingan I-EAEU FTA diluncurkan pada 5 Desember 2022 dengan putaran ke-5 dilaksanakan pada Juli 2024 di Malang, Jawa Timur. Negosiasi substansial kesepakatan dagang tersebut dinyatakan selesai pada Juni 2025.

Menurut Kementerian Perdagangan RI, I-EAEU FTA akan membuka akses bagi produk unggulan RI ke negara-negara anggota EAEU. Selain mendiversifikasi pasar ekspor Indonesia dan memberi tujuan ekspor alternatif, perjanjian tersebut akan fokus pada produk manufaktur padat karya, pertanian, dan perikanan.

Baca juga: Rusia sambut Timor Leste resmi jadi anggota penuh ASEAN

Baca juga: Kemenperin: Indonesia terbuka dengan potensi kerja sama & pasar Rusia

Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.