Mikroplastik Bisa Picu Jerawat dan Eksim, Begini Cara Mencegahnya dari Dalam Tubuh

Liputan6.com, Jakarta - Paparan mikroplastik kini menjadi ancaman baru bagi kesehatan kulit. Tak hanya mencemari lingkungan, partikel kecil ini juga bisa memicu reaksi alergi dan peradangan pada kulit, terutama bagi mereka yang memiliki kulit sensitif. Menurut Dokter Kulit di Rumah Sakit Medistra, dr. FX Clinton, Sp.DVE, mikroplastik bekerja seperti alergen yang dapat mengiritasi kulit. 

"Mikroplastik, secara keseluruhan dia sebagai alergen. Polusi, mikroplastik, segalanya itu alergen, terutama bagi yang barier kulitnya tidak bagus," kata dr. Clinton kepada Health Liputan6.com dalam sebuah kesempatan.

Lebih lanjut, dr. Clinton menjelaskan bahwa orang dengan skin barrier lemah atau rusak lebih mudah bereaksi terhadap mikroplastik. Kondisi ini sering kali disebabkan oleh penggunaan skincare dengan bahan acid (asam) secara berlebihan atau terlalu sering melakukan eksfoliasi.

"Kalau kita pakai skincare dengan acid berlebihan atau terlalu sering eksfoliasi, kulit jadi lebih responsif terhadap mikroplastik,” tambahnya.

Meski penelitian mengenai dampak langsung mikroplastik terhadap kulit masih terbatas, anggota Laborè Derma Council ini menegaskan bahwa efeknya mirip dengan polusi udara yang dapat memicu reaksi alergi dan peradangan.

Paparan mikroplastik disebut dapat memperparah peradangan pada kulit yang sudah memiliki masalah seperti eksim. "Kalau punya eksim, paparan mikroplastik bisa meng-enhance atau memperparah inflamasi," katanya.

Namun, untuk jerawat, penyebab utamanya justru berasal dari dalam tubuh. Gaya hidup dan pola makan memiliki pengaruh besar terhadap kondisi kulit. "Kalau untuk acne atau eksim, lebih banyak dipengaruhi oleh apa yang kita makan setiap hari," ujarnya.

dr. Clinton menekankan pentingnya mengurangi asupan gula karena dapat memperburuk peradangan tanpa disadari. "Gula akan memperparah proses peradangan di dalam tubuh. Terlalu banyak minum manis di pagi hari, matcha, susu, pakai gula aren, itu bisa memicu proses glikasi, yaitu kerusakan sel yang membuat jerawat makin parah," tambahnya.

Untuk melindungi kulit dari efek mikroplastik dan polusi, dr. Clinton menyarankan untuk memperkuat pertahanan tubuh dari dalam dengan makanan yang kaya antioksidan dan antiinflamasi. Kedua nutrisi ini berperan penting dalam menangkal radikal bebas yang dapat memicu peradangan kulit.

"Bagaimanapun, polusi dan radikal bebas itu berhubungan. Jadi yang utama adalah antioksidan. Kita perlu makan makanan yang mengandung antiinflamasi, seperti sayur-sayuran," ujarnya.

Salah satu contoh sederhana yang bisa dikonsumsi setiap hari adalah seledri. Selain mudah didapat, seledri dikenal memiliki efek antiinflamasi dan antibakteri alami. "Seledri itu antiinflamasi dan antibakteri yang kuat. Boleh diminum tiap hari, terutama untuk yang jerawatan," kata dr. Clinton.

Selain memperbanyak sayuran, penting juga menjaga mikrobioma kulit tetap seimbang. Mikrobioma adalah lapisan mikroorganisme baik di kulit yang berfungsi melindungi dari polutan dan bakteri jahat. Dengan menjaga keseimbangannya, kulit akan lebih kuat menghadapi paparan mikroplastik dan faktor eksternal lain.