Matcha vs Teh Hijau: Mana yang Ampuh untuk Turunkan BB dan Kolesterol?

Liputan6.com, Jakarta - Bagi kamu pencinta hidup sehat, matcha dan teh hijau kini jadi dua minuman populer yang sama-sama menawarkan banyak manfaat bagi tubuh. Keduanya dikenal sebagai sumber antioksidan alami yang bisa melindungi tubuh dari radikal bebas sekaligus membantu meningkatkan fokus saat beraktivitas.

Namun, meskipun berasal dari tanaman yang sama, Camellia sinensis, ternyata ada perbedaan besar dalam cara penanaman, pengolahan, dan penyajian matcha dan teh hijau. Perbedaan inilah yang memengaruhi rasa serta kandungan gizinya.

Matcha dibuat dari daun teh yang ditanam di tempat teduh untuk meningkatkan kadar klorofil dan L-theanine, asam amino yang menenangkan. Setelah dipanen, daun teh dikukus, dikeringkan, lalu digiling halus menjadi bubuk hijau cerah.

Sementara itu, teh hijau biasa ditanam di bawah sinar matahari penuh, sehingga menghasilkan daun berwarna hijau muda dengan rasa yang lebih kuat dan sedikit pahit. Proses ini juga membuat kandungan katekin (antioksidan utama) lebih tinggi.

1. Kalori

Keduanya rendah kalori, tapi matcha sedikit lebih tinggi.

• Teh hijau: sekitar 2,5 kalori per cangkir
• Matcha: sekitar 5 kalori per cangkir

2. Kafein

Matcha mengandung kafein yang lebih tinggi karena seluruh daun teh dikonsumsi dalam bentuk bubuk.

• Teh hijau: 29,4 mg kafein per cangkir
• Matcha: 37,8–88,8 mg kafein per cangkir (sekitar 2 gram matcha)

3. L-theanine

Matcha memiliki kadar L-theanine lebih tinggi yang membantu mengurangi stres dan kecemasan.

• Matcha: 9,3–28,5 mg per gram
• Teh hijau: sekitar 6,5 mg per gram

4. Antioksidan

Matcha unggul dalam kandungan epigallocatechin gallate (EGCG), jenis katekin yang sangat kuat.

Penelitian menunjukkan matcha bisa mengandung hingga 137 kali lebih banyak antioksidan dibanding teh hijau kualitas rendah, dan tiga kali lebih banyak dibanding teh hijau berkualitas tinggi.

1. Perlindungan Antioksidan

Kandungan antioksidan tinggi pada matcha dan teh hijau membantu tubuh melawan radikal bebas serta menjaga kesehatan jantung dan sel tubuh.

"Matcha dan teh hijau mengandung banyak senyawa aktif, termasuk L-theanine, rutin, quercetin, kafein, klorofil, dan berbagai katekin," kata Kiran Campbell, RDN.

Menurut ahli gizi Trista Best, MPH, RD, antioksidan di dalam tubuh berperan penting untuk mencegah dan mengurangi kerusakan sel akibat racun dan radikal bebas.

2. Energi dan Fokus

Kafein yang tinggi pada matcha memberikan energi lebih kuat dan tahan lama dibanding teh hijau. Namun, berkat L-theanine, efeknya lebih stabil dan tidak menimbulkan gelisah seperti kopi.

Matcha cocok diminum sebelum bekerja atau berolahraga karena bisa meningkatkan fokus dan konsentrasi.

3. Meningkatkan Metabolisme dan Membantu Berat Badan

Baik matcha maupun teh hijau mengandung katekin dan kafein yang dapat mempercepat pembakaran lemak dan kalori.

Karena kandungannya lebih tinggi, matcha sedikit lebih efektif dalam mendukung proses penurunan berat badan.

Namun, perlu diingat, tidak ada minuman ajaib untuk menurunkan berat badan. Hasil yang sehat dan bertahan lama hanya bisa dicapai dengan pola makan seimbang dan gaya hidup aktif.

Selain itu, teh hijau juga membantu menurunkan kadar gula darah, insulin, dan HbA1c, sehingga baik untuk menjaga kesehatan metabolik.

4. Menjaga Kesehatan Otak

Matcha yang kaya L-theanine membantu meningkatkan fokus, daya ingat, dan ketenangan.

"L-theanine dalam matcha diketahui dapat meningkatkan kesehatan otak, termasuk memperbaiki memori, perhatian, dan waktu reaksi," kata Trista Best.

Zat ini juga melindungi sel otak dari kerusakan akibat penuaan dan menurunkan risiko gangguan kognitif seperti demensia.

Penelitian bahkan menunjukkan orang yang rutin minum teh hijau berisiko lebih rendah mengalami demensia di usia lanjut.

5. Mendukung Kesehatan Jantung

Konsumsi teh hijau secara rutin dapat menurunkan risiko penyakit jantung dengan cara mengurangi peradangan, menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL), dan membantu menjaga tekanan darah tetap stabil.

Matcha, dengan kandungan antioksidan yang lebih tinggi, memberi manfaat serupa.