AS dan Thailand sepakati kerja sama mineral penting, perdagangan

Kuala Lumpur (ANTARA) - Presiden AS Donald Trump menandatangani perjanjian mineral penting antara Amerika Serikat dan Thailand di sela-sela KTT ASEAN pada Minggu, menurut laporan RIA Novosti.

"Bersamaan dengan perjanjian damai, kami juga menandatangani kesepakatan perdagangan besar dengan Kamboja dan perjanjian mineral penting yang sangat penting dengan Thailand," kata Trump seperti dikutip kantor berita Turki Anadolu.

Dalam sebuah pernyataan bersama, Perdana Menteri Thailand Anutin Charnvirakul menyebut nota kesepahaman (MoU) tentang mineral itu "akan semakin mendorong rantai pasokan yang tangguh dan berkelanjutan untuk tahun-tahun mendatang."

Nota kesepahaman tersebut bertujuan untuk memperkuat tata kelola sektor sumber daya alam Thailand, mendorong kemitraan perusahaan AS-Thailand, dan mengintegrasikan Thailand ke dalam rantai pasokan global yang aman.

Kedua negara akan berbagi keahlian teknis, berkoordinasi dalam proyek-proyek prioritas, dan melindungi pasar mineral penting mereka dari praktik perdagangan yang tidak adil.

Charnvirakul juga mengumumkan "kerangka kerja perjanjian AS-Thailand mengenai perdagangan timbal balik," yang bertujuan untuk menyelesaikan negosiasi tarif pada akhir 2025.

Menurut pernyataan itu, Thailand setuju untuk menghapus tarif pada sekitar 99 persen barang, sementara AS mempertahankan 19 persen tarif timbal balik.

Kesepakatan kerangka kerja perdagangan itu meliputi hambatan non-tarif, hak-hak buruh, perlindungan lingkungan, hak kekayaan intelektual, termasuk indikasi geografis, dan komitmen perdagangan digital.

Sumber: Sputnik/RIA Novosti/Anadolu

Baca juga: AS, Kamboja teken perjanjian dagang timbal balik di KTT ASEAN Malaysia
Baca juga: Thailand-Kamboja akhiri konflik di KTT ASEAN, Trump turut jadi saksi

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.