Vinicius Dikecam Gara-gara Ngamuk saat Ditarik Alonso di El Clasico Madrid vs Barcelona: Keterlaluan!

Liputan6.com, Jakarta Laga El Clasico antara Real Madrid dan Barcelona di La Liga 2025/2026, Minggu (26/10/2025), berlangsung panas dan penuh drama. Pertandingan di Santiago Bernabeu itu berakhir dengan kemenangan tipis 2-1 untuk Los Blancos, hasil yang membuat mereka memperlebar jarak di puncak klasemen. Namun, sorotan utama justru bukan soal kemenangan, melainkan sikap salah satu bintang Madrid, Vinicius Junior.

Di babak kedua, tepatnya menit ke-72, pelatih Xabi Alonso memutuskan menarik keluar Vinicius dan menggantinya dengan Rodrygo. Keputusan itu ternyata memancing emosi sang winger asal Brasil. Ia terlihat kesal, mengulang kata “Saya?!” berkali-kali sebelum berjalan ke ruang ganti dengan ekspresi marah. Momen itu terekam kamera dan segera viral di media sosial.

Padahal, Vinicius tampil cukup aktif sepanjang laga. Ia sempat terlibat dalam proses gol kemenangan Jude Bellingham dan bahkan sempat memenangkan penalti yang akhirnya dianulir VAR. Namun, reaksi berlebihan saat ditarik keluar membuat suasana kemenangan Madrid tercoreng. Alonso pun memilih untuk tidak berkomentar banyak usai laga, sementara Vinicius duduk murung di bangku cadangan.

Hubungan antara Alonso dan Vinicius memang disebut sedang renggang sejak beberapa bulan terakhir. Kabarnya, tensi mulai meningkat sejak ajang Piala Dunia Antarklub pada Juli lalu, ketika Alonso sempat mencadangkan Vinicius melawan PSG. Sejak saat itu, pemain 25 tahun itu hanya menjadi starter dalam tiga dari sepuluh laga Madrid di liga, dan sering diganti lebih cepat meski pertandingan belum selesai.

Eks striker timnas Prancis, Christophe Dugarry, menjadi salah satu pihak yang paling keras menyoroti sikap Vinicius. Dalam pandangannya, tindakan sang pemain bukan hanya tidak pantas, tapi juga bentuk kurang hormat kepada pelatih dan rekan setim. Dugarry menyampaikan kritik pedas itu saat berbicara di program Rothen s'enflamme yang disiarkan RMC Sport.

Menurut Dugarry, Vinicius memang pemain berbakat, tetapi kerap menciptakan masalah dengan sikapnya di lapangan. Ia menyebut pemain Brasil itu terlalu sering mengeluh dan menganggap dirinya berada di atas segalanya. “Saya suka permainan Mbappe, saya suka sikapnya,” kata Dugarry, dikutip dari Goal.

“Saya suka perilakunya, tidak seperti Vinicius, yang benar-benar tak tertahankan. Ia selalu merengek, selalu menangis kepada wasit, kepada lawan, dan begitu ia melakukan sesuatu yang baik, meskipun ia sudah kalah empat kali sebelumnya (El Clasico), ia mengomel kepada penonton seolah-olah ia berada di arena,” lanjutnya.

Tak berhenti di situ, Dugarry bahkan menyebut perilaku Vinicius kali ini sudah melewati batas. Ia menilai reaksi marah sang pemain bukan sekadar ekspresi kecewa, tapi sudah menyerang wibawa pelatih.

“Ia tak tertahankan sekarang, ia menghina pelatihnya. Itu, saya rasa... Anda boleh kecewa karena keluar lapangan dengan kepala tertunduk, menggerutu, tetapi ini sudah keterlaluan,” tegas Dugarry.

Komentar itu mencerminkan kekecewaan banyak pengamat terhadap pemain yang selama ini dikenal emosional di lapangan. Bagi Dugarry, wajar jika pemain merasa frustrasi ketika diganti, namun seharusnya tetap menjaga rasa hormat terhadap keputusan pelatih.

Meski Madrid masih memimpin klasemen dengan selisih lima poin dari Barcelona, insiden ini berpotensi mengganggu keharmonisan ruang ganti. Jika tidak segera diselesaikan, hubungan retak antara Alonso dan Vinicius bisa menjadi bom waktu di tengah ambisi besar Los Blancos mengejar gelar La Liga musim ini.

(Goal)