Gambar kelelawar cokelat besar yang disempurnakan secara artifisial untuk efek ilustrasi.(Rhododendrites/Wikimedia Commons/CC BY-SA 4.0/SA)
KELELAWAR bercahaya dalam gelap yang Anda gantung untuk dekorasi Halloween mungkin lebih akurat secara biologis daripada yang Anda duga. Sebuah studi baru dari para ilmuwan di Universitas Georgia, AS, telah mengonfirmasi bahwa beberapa kelelawar Amerika Utara bersinar di bawah sinar UV.
Tim tersebut meneliti 60 spesimen museum dari enam spesies kelelawar cokelat besar (Eptesicus fuscus), kelelawar merah timur (Lasiurus borealis), kelelawar Seminole (Lasiurus seminolus), kelelawar myotis tenggara (Myotis austroriparius), kelelawar abu-abu (Myotis grisescens), dan kelelawar ekor bebas Brasil (Tadarida brasiliensis) dan menemukan bahwa semuanya memancarkan cahaya setelah terpapar radiasi ultraviolet.
Mereka juga tidak sendirian, penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa sekumpulan besar mamalia tampaknya sedang mengadakan pesta cahaya hitam, dalam pelangi warna-warni.
Namun, pada kelelawar ini, terdapat kasus konformitas yang unik di semua spesies, jenis kelamin, dan usia, fotoluminesensi mereka sama. Fotoluminesensi selalu berasal dari sayap, tungkai belakang, dan selaput di antara kaki mereka, dan selalu berwarna hijau, dalam rentang panjang gelombang yang sempit.
Menurut para peneliti, hal itu mengesampingkan beberapa kemungkinan penjelasan untuk sifat tersebut. Jika semua orang mengenakan warna yang sama, hal itu tidak akan banyak membantu kelelawar mengenali spesies mereka sendiri atau membedakan calon pasangan dari pesaing.
"Data menunjukkan bahwa semua spesies kelelawar ini mewarisinya dari nenek moyang yang sama. Mereka tidak muncul secara independen," kata Steven Castleberry, ahli biologi satwa liar di University of Georgia.
"Ini mungkin hanya artefak sekarang, karena mungkin cahaya memiliki fungsi di suatu tempat dalam evolusi masa lalu, dan sekarang tidak lagi."
Meskipun panjang gelombang tersebut berada dalam jangkauan penglihatan kelelawar, tim tersebut tidak yakin apakah ada cukup cahaya di lingkungan mereka pada malam hari untuk menghasilkan fotoluminesensi, terutama di tempat bertengger mereka yang gelap.
Namun menariknya, lokasi cahaya tersebut, pada sayap dan tungkai bawah, merupakan bagian tubuh yang terlihat saat kelelawar terbang dan mencari makan. Menentukan apakah ini memberikan petunjuk tentang kemungkinan fungsi perilaku harus menunggu hingga para peneliti dapat memeriksa kelelawar hidup.
Sumber: Science Alert

1 day ago
2





















:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4712422/original/082274000_1704936798-000_343E9UQ.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5355398/original/029576100_1758298977-WhatsApp_Image_2025-09-19_at_22.50.23_f76b1b1f.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3515744/original/041629600_1626769193-000_ARP4069963.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3240237/original/048246700_1600303636-ps5-04.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4677184/original/009841400_1701920967-Screenshot_2023-12-07_103353.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5355264/original/056678900_1758281471-WhatsApp_Image_2025-09-19_at_17.32.03.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1531926/original/069009300_1489055847-Nafa-Urbach-6.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5333528/original/078029600_1756646756-WhatsApp_Image_2025-08-31_at_15.18.12.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5352893/original/071452900_1758145788-AP25260730474674.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5141379/original/090135400_1740362319-Mohan_2.jpg)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5348808/original/094973100_1757900938-Raisa_Marie_2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5333603/original/084951800_1756676375-rayo_vs_barcelona_2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5343768/original/082983900_1757472213-063_2210940745.jpg)
