Trump: Toyota akan Investasi Rp166 Triliun di AS

Donald Trump dan Sanae Takaichi.(Youtube The Independent)

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Selasa (28/10), mengumumkan bahwa produsen otomotif Toyota akan berinvestasi lebih dari US$10 miliar (sekitar Rp166 triliun) selama lima tahun ke depan untuk membangun pabrik mobil di seluruh AS.

"Saya baru saja diberi tahu oleh Perdana Menteri (Sanae Takaichi) bahwa Toyota akan membangun pabrik mobil di seluruh Amerika Serikat dengan nilai lebih dari US$10 miliar," kata Trump.

Dia menyampaikan hal tersebut kepada pasukan Amerika saat mengunjungi kapal induk bertenaga nuklir USS George Washington di pangkalan Angkatan laut Yokosuka dekat Tokyo.

"Kami senang," kata Trump. Ia berterima kasih kepada Jepang atas investasi besarnya di AS.

Dia mengatakan investasi Toyota merupakan bagian dari gelombang uang lebih luas yang mengalir ke Amerika Serikat. Ia memperkirakan US$17 triliun (sekitar Rp282.365 triliun) mengalir dari seluruh dunia.

"Saya kira pada saat kami menyelesaikan tahun pertama, kami akan mendapatkan lebih dari US$20 triliun atau US$21 triliun uang yang masuk ke negara kami," kata Trump. Seperti diketahui, US$21 triliun pada saat berita ini ditayangkan setara Rp348.799 triliun. 

Produsen mobil Jepang, Toyota, belum mengungkapkan detail apa pun tentang pengumuman investasi tersebut. Toyota sebelumnya mengumumkan investasi sebesar US$88 juta (sekitar Rp1,4 triliun) untuk meningkatkan produksi kendaraan hibrida di pabriknya di West Virginia, yang akan mengamankan lapangan kerja bagi 2.000 pekerja di fasilitas tersebut.

Trump menyampaikan pernyataan tersebut saat kunjungan pasukan Bersama Takaichi sebagai bagian dari tur tiga negaranya di Asia. Perdagangan barang dan jasa AS dengan Jepang diperkirakan mencapai US$319,2 miliar (sekitar Rp5.031 triliun) pada 2024, menurut data AS.

Jepang setuju berinvestasi sebesar US$550 miliar (sekitar Rpp9.135 triliun) di AS dengan imbalan tarif dasar sebesar 15% untuk hampir semua impor Jepang yang masuk ke negara tersebut, turun dari tarif 24% yang awalnya diusulkan Trump. (Anadolu/Ant/I-2)