Solastalgia: Suatu Ajakan untuk Menyatu dengan Alam

1 day ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Ilustrasi keindahan alam Papua. Foto: Dok. Yayasan EcoNusa

Apakah Anda pernah mengalami homesick di rumah sendiri, seperti nostalgia pada alam yang indah, air yang jernih, gunung yang sejuk, alam yang terbuka, bunga yang warna warni, pohon yang rindang, dan semacam itu. Perasaan itu begitu dalam hingga menimbulkan keresahan placeless pada dekapan semesta yang damai.

Limitasi ruang, apalagi di tengah kepungan gedung, menyeret kita tertatih tatih mengumpulkan kepingan ingatan akan bumi yang nyaman itu. Tetapi ingatan itu terus mengakumulasi, acapkali meletup dalam bentuk ketidakstabilan emosi, stress, dan impuls negatif lainnya yang membingungkan karena tidak diketahui persis sebab musababnya.

Orang kota menerjemahkannya menjadi piknik, bertamasya ke alam, mudik ke kampung halaman, dan semacam itu. Namun, betapa pun itu semua rutin dilakukan, bahkan jadi industri pariwisata masif hari ini, manusia saat ini tidak pernah luruh dari homesick semacam itu.

Glenn Albrecht menyebut jenis pengalaman seperti itu sebagai solastalgia. Terminologi itu digunakan Albrecht pada tahun 2003 dalam presentasinya di Konferensi Kesehatan Lingkungan (Ecohealth Conference) di Montreal Kanada. Istilah itu merupakan tesis dari refleksi Albrecht atas korelasi yang gamblang antara kerusakan lingkungan dan patologi psikis yang dialami masyarakat asli di Australia akibat pertambangan batu bara.

Patologi terjadi karena goyahnya keseimbangan kosmos pada suatu komunitas, berikut individu-individu di dalamnya. Dalam teori-teori kesehatan dan lingkungan, manusia dan jagad hidupnya bersifat interaktif. Dalam setiap pribadi dan komunitas terdapat keseimbangan yang terpelihara antara jagad tubuh (mikro kosmos) dan jagad semesta (makro kosmos) yang membentuk pengertian-pengertian relasional di antara keduanya sekaligus membentuk kesehatan suatu pribadi dan komunitas yang bersifat holistik. Dengan kata lain, alam yang sehat akan menyehatkan manusia. Sebaliknya, alam yang porak poranda juga akan meluluhlantakkan kesehatan manusia.

Solastalgia merupakan gabungan dari kata Latin solus dan kata Yunani algia. Solus artinya sendirian, sepi, kesunyian, terasing. Kata ini kemudian berkembang menjadi desolate, yakni hilangnya kenyamanan yang disertai kepedihan yang dalam, perasaan kesepian akibat tercerabut dari kenyamanan.

Algia artinya rasa sakit, penderitaan, duka. Yakni tekanan emosional atau ketidakstabilan eksistensial yang diakibatkan oleh perasaan tercerabut atau perasaan terasing (solus). Albrecht mengalamatkan tekanan tersebut pada perubahan lingkungan yang disandingkan dengan nostalgia ekologis, sehingga menyulutkan stres emosial, yakni perasaan tercerabut dari lingkungan.

Ketika dihubungkan dengan bayangan masa depan, ketidaknyamanan itu memupuk trauma eksistensial yakni kecemasan terhadap topangan alam yang terus tergerus dan lenyap, melahirkan kecemasan ekologis.

Pada tahun 2007, Albrecht mendalami istilah itu dalam situasi yang dihadapi suku Wonnarua and Awabakal di wilayah Upper Hunter New South Wales, Australia. Dua suku ini menyaksikan dan mengalami hilangnya alam yang mereka jiwai dari generasi ke generasi setelah sejumlah perusahaan pertambangan raksasa mengeruk wilayah leluhur mereka menjadi penambangan batu bara.

Situs sakral dan warisan kebudayaan yang mereka hayati sekonyong-konyong disulap jadi hamparan pengerukan yang kelam dan hampir tidak dikenali lagi; suatu dunia alien yang menyedot mereka seperti mesin waktu dan dalam sekejap menjumpai kenyataan yang kontras dengan peradaban mereka.

Tercerabut dari kenyataan yang telah membentuk seluruh makna diri dan relasinya dengan dunia, menurut Albrecht meninmbulkan sindrom psikoteratik, yakni guncangan psikis akibat perubahan lingkungan. Ketika perubahan tersebut permanen, ingatan akan tempat yang dulunya nyaman membayang-bayangi dan terus menjadi sandaran untuk mengukur masa depan.

Ironisnya, masa lalu itu tak pernah kembali. Inilah yang menjadi esensi solastalgia, suatu nostalgia akan alam yang memberi dekapan nyaman, alam tempat bersandar, alam yang memberi susu dan madu. Gerakan lingkungan global menyebutnya alam motherearth atau suku-suku Amerika Tengah menamainya Read Entire Article