Peringatan Hari Sumpah Pemuda, Menteri LH: Pemuda Hadapi Musuh Baru, Triple Planet Crisis

Ilustrasi(Dok EAL)

DALAM rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-97, Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) melaksanakan upacara bendera di Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (28/10). 

Upacara yang dipimpin langsung Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq digelar di lapangan Jakarta Islamic Boarding School di Megamendung, Kabupaten Bogor itu diikuti ratusan pemuda dan berbagai elemen masyarakat. 

Masih dalam rangkaian peringatan Sumpah Pemuda, hari itu juga dilaksanakan penanaman ratusan ribu bobit pohon secara serentak di kawasan Puncak. 

Dalam arahannya Menteri Hanif mengatakan Hari Sumpah Pemuda adalah momentum ketika pada tanggal 28 Oktober,  pemuda pemudi nusantara berikrar penuh. 

"Semangat persatuan ini menjadi pondasi bangsa kita dan hari ini kita memperingatinya dalam balutan tema Pemuda Pemudi Beegerak Indonesia Bersatu"katanya. 

Menurutnya momen ini,  bukan sekadar perayaan seremonial, melainkan pengingat bahwa energi pemuda selalu menjadi semangat perubahan negeri kita ini.

"Saat ini bangsa kita tidak lagi berjuang mengusir penjajah, namun menghadapi musuh baru yang tidak kasat mata, yang tidak kalah beratnya dalam hal ini yaitu tantangan lingkungan berupa triple planetary crisis,"ungkapnya.

Krisis iklim ini, lanjutnya, telah memporak- porandkan cuaca kita. Polusi yang telah menggerogoti kesehatan dan kualitas lingkungan hidup kita, serta semakin hilangnya keanekaragaman hayati yang mengancam keberlangsungan ekosistem. 

"Krisis ini menguji keberanian kita semua untuk mengambil keputusan, dan keberanian pemuda untuk berada di garis terdepan dalam rangka melakukan perubahan ini,"katanya.

Terinspirasi dengan semangat sumpah pemuda  tahun 2025 ini, Pemuda Pemudi Bergerak Indonesia bersatu sekaligus mereplikasi program penaatan sungai yang sudah di awali di Sungai Cipinang awal bulan Oktober 2025. 

"Sungai Ciliwung ini merupakan sungai yang sangat penting, hingga kehadiran kita hari ini dimaknakan untuk membangkitkan keberanian kita, kemampuan kita untuk mervitalisasi fungsi sungai Ciliwung yang sangat besar bagi keberadaban di Republik ini,"jelasnya.

Saat ini luas Sungai Ciliwung 42. 673 hektare dengan luas hutan hanya mencapai 5.534 hektare atau hanya sekitar 12 persen dari semua Daerah Aliran Sungai  (DAS) Ciliwung.

"Ini bermakna betul, daerah ini benar- benar pada posisi yang sudah sangat kritis. Perlu kepedulian kita, perlu keberanian kita untuk mengambil langkah- langkah penting dalam rangka menyelamatkan ekosistem kita ,"pungkasnya.(H-2)