Pemkab Sukabumi Tetapkan Tanggap Darurat Selama 5 Hari Akibat Banjir dan Longsor

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor di dua kecamatan yakni Cisolok dan Cikakak.

Penetapan tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Bupati Sukabumi Nomor 300.2.1/KEP.859-BPBD/2025. Disebutkan, masa tanggap darurat berlangsung selama lima hari, terhitung mulai 27 hingga 31 Oktober 2025.

"Sudah ditetapkan, selama 5 hari," ujar Bupati Sukabumi Asep Japar, Rabu (28/10).

Dia mengatakan telah meninjau langsung lokasi terdampak bencana. Ia pun memastikan penanganan dilakukan secepat mungkin karena selain rumah warga, terdapat fasilitas umum seperti sekolah dan balai desa yang rusak.

"Insyaallah kita akan tindak lanjuti segera, soalnya kalau misalkan dibiarkan kasihan masyarakat, sekarang diassesment dulu. Gedung SD, juga gedung desa termasuk rumah-rumah banyak yang hancur," kata dia.

Asep menambahkan, penanganan bencana ini dilakukan dengan berkoordinasi bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat, terutama terkait sungai.

"Kita juga akan koordinasi dengan pihak provinsi, ini kan persoalannya ini di sungai yang ada di kewenangan provinsi," katanya.

Bencana banjir bandang dan longsor melanda Kecamatan Cisolok serta Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi, pada Senin (27/10).

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi yang diupdate pada Selasa (28/10) hingga pukul 17.00 WIB, bencana tersebut tersebar di 16 desa, rinciannya Longsor 15 titik dan banjir di 32 lokasi.

Adapun di Kecamatan Cisolok diperoleh data korban terdampak 902 KK terdiri dari 2.798 jiwa. Adapun yang mengungsi 9 KK terdiri dari 37 jiwa di Desa Sukarame, Kecamatan Cisolok. Mereka mengungsi di rumah sanak saudaranya.

"Jumlah rumah rusak berat 27, rumah rusak sedang 1 dan rumah rusak ringan 21," kata kepala pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi Eki Radiana Rizki dalam keterangan tertulisnya.

Lebih lanjut, bencana tersebut menyebabkan putusnya jembatan penghubung Desa Cisolok dan Cikahuripan, kemudian menjebol beberapa tanggul sungai. Banjir juga merendam masjid serta SD Cikahuripan. Selain itu, balai Desa Cikahuripan juga terdampak banjir.

"Adapun di Kecamatan Cikakak masih dalam pendataan," ujar Eki.