Pelabuhan Kijing Masuk Daftar 50 Kota Prioritas, Norsan: Dongkrak Ekonomi Kalbar

Hi!Pontianak - Pelabuhan Kijing di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat masuk dalam salah satu daftar dari 50 kota prioritas 2025-2029 mendatang oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU) guna menyeimbangkan pertumbuhan antar kawasan di Indonesia. Gubernur Kalbar, Ria Norsan, menyampaikan perkembangan pelabuhan internasional tersebut saat ditemui di Pendopo Gubernur Kalbar pada Senin, 27 Oktober 2025.

"Sampai hari ini untuk pemasangan crane-nya itu belum selesai. Mudah-mudahan nanti kalau sudah selesai pemasangan crane dan fasilitas lainnya, itu insyaAllah akan berfungsi dengan baik dan akan menopang pertumbuhan perekonomian yang ada di Kalimantan Barat karena ini satu-satunya pelabuhan laut dalam yang ada di Kalimantan. Bukan Kalimantan Barat, tapi Kalimantan. Yang lain lewat sungai semua, ini lewat laut lepas langsung," kata Norsan usai menghadiri acara Anugerah Kebudayaan Tahun 2025.

Norsan menegaskan bahwa Pelabuhan Kijing merupakan jalur ALKI 1, salah satu dari tiga jalur pelayaran internasional strategis yang ditetapkan Indonesia, yaitu Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI). Jalur ALKI 1 ini menghubungkan Samudra Hindia dan Laut Cina Selatan, melintasi Selat Sunda, Laut Jawa, Selat Karimata, dan Laut Natuna.

"ALKI 1 artinya alur pelayaran yang selalu dilewati kapal-kapal dunia," tambahnya.

Sebagai informasi, 50 kota prioritas tersebut terbagi menjadi 10 metropolitan area, 4 kota metropolitan yang diusulkan, 4 kota kecil spesial, dan 36 kota non-metropolitan untuk menyeimbangkan antara Pulau Jawa dan luar Jawa sebagai bagian dari visi strategis Kementerian PU dalam arah pembangunan nasional menuju 2029.

36 kota nonmetropolitan itu terbagi lagi menjadi 4 jenis, yakni kota industri, kota pariwisata, kota perdagangan, dan kota pendidikan. Pelabuhan Kijing di Mempawah sendiri termasuk dalam klasifikasi kota industri.