Jateng Jadi Provinsi Pertama Serahkan SK Penetapan Lokasi Buffer Zone Kilang Pertamina

Ilustrasi(Dok Pemprov Jateng)

PEMERINTAH Provinsi Jawa Tengah menjadi provinsi pertama di Indonesia yang menetapkan surat keputusan (SK) penetapan lokasi (penlok) pengadaan tanah untuk kepentingan umum buffer zone Kilang Pertamina. Lokasi buffer zone tersebut berada di Kelurahan Donan, Kabupaten Cilacap.

Penetapan ini ditandai dengan penyerahan SK Gubernur Jawa Tengah kepada PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit (RU) IV Cilacap. Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menyerahkan langsung SK tersebut kepada Direktur Penunjang Bisnis PT Pertamina, Erry Sugiharto, di Semarang Royale Golf, Senin (27/10).

“Alhamdulillah, hari ini penlok sudah diberikan. Ini menjadi yang pertama dari enam RU yang kami miliki. Jawa Tengah paling cepat,” ujar Erry Sugiharto.

Erry menjelaskan, penetapan lokasi pengadaan tanah buffer zone merupakan mandat dari Kementerian ESDM. Pertamina memiliki enam RU yang tersebar di Dumai, Plaju, Balongan, Cilacap, Kasim, dan Balikpapan. Proses di Jawa Tengah sendiri memakan waktu sekitar enam bulan.

Menurutnya, SK penlok akan mempermudah proses pembebasan lahan untuk area buffer zone. Saat ini, di sekitar Kilang Pertamina Cilacap masih terdapat sejumlah bangunan milik masyarakat yang berjarak kurang dari 50 meter dari pagar terluar kilang, sehingga tidak memenuhi standar keamanan.

“Berdasarkan aturan Kementerian ESDM, buffer zone harus memiliki jarak aman sekitar 50 meter dari pagar terluar refinery demi keamanan bersama. Karena itu, perlu dilakukan pembebasan lahan dengan memberikan kompensasi yang menguntungkan masyarakat,” jelasnya.

Gubernur Ahmad Luthfi menyampaikan, penyerahan SK penlok buffer zone merupakan bentuk dukungan Pemprov Jawa Tengah terhadap proyek strategis nasional.

“Kita harus mendukung program ini, terutama yang berada di wilayah yuridiksi Jawa Tengah agar tercover sepenuhnya. Ini akan menjadi parameter agar jika terjadi sesuatu, dampaknya tidak besar bagi masyarakat sekitar,” ujarnya.

Ia menambahkan, keberadaan buffer zone penting untuk meningkatkan keamanan masyarakat di sekitar kilang, sekaligus mengurangi potensi dampak besar bila terjadi insiden di area kilang.

Selain itu, proyek ini juga menjadi wujud kolaborasi antarpemerintah, mengingat Kilang Pertamina Cilacap tidak hanya melayani kebutuhan energi Jawa Tengah, tetapi juga nasional. (H-2)