Cara Memaknai Sumpah Pemuda versi teman kumparan Gen Z

Sumpah Pemuda merupakan momen penting dalam sejarah perjuangan rakyat Indonesia dalam upaya merebut kemerdekaan. Di momen ini, para pemuda dari berbagai daerah berkumpul untuk mengikrarkan kalimat yang menyatakan mereka adalah satu kesatuan.

Ikrar itu akhirnya memunculkan semangat kolektif untuk melawan penjajah, setelah sebelumnya perjuangan pemuda hanya bersifat kedaerahan atau masing-masing. Semangat persatuan itu juga yang akhirnya mengantarkan Indonesia ke gerbang kemerdekaan.

Untuk menghargai perjuangan para pemuda, hari Sumpah Pemuda pun diperingati setiap 28 Oktober. Hari Sumpah Pemuda bukan sekadar perayaan, tapi momen untuk memaknai kembali perjuangan pemuda zaman dahulu.

Kira-kira, gimana ya member teman kumparan Gen Z memaknai Hari Sumpah Pemuda? Yuk, lihat opini mereka di bawah ini.

Bagi teman kumparan Dwi Anggraini (23), Sumpah Pemuda bukan sekadar catatan sejarah saja, tapi juga tentang menjaga semangat perjuangan. Semangat perjuangan di era sekarang nggak harus lewat aksi fisik, tapi juga bisa melalui ide, kreativitas, dan kolaborasi.

Intinya, Sumpah Pemuda membawa pesan persatuan yang harus terus diingat generasi muda masa kini. Kamu bisa menunjukkan semangat persatuan anak muda lewat hal-hal kecil, seperti saling dukung, aktif di komunitas, atau berkarya.

“Intinya, semangatnya tetap sama, bersatu buat Indonesia yang lebih baik,” tutur Dwi.

Tak jauh berbeda, teman kumparan Naila Putri (21) juga memandang Sumpah Pemuda sebagai bukti bahwa anak muda punya kekuatan besar untuk menyatukan bangsa. Semangat itu harus terus dijaga, apalagi di era media sosial seperti sekarang.

“Di media sosial, kita sering banget debat dan saling serang. Padahal semangat Sumpah Pemuda justru ngajarin untuk tetap satu meskipun beda pandangan,” ucap Naila.

Karena itu, Naila menganggap bahwa Hari Sumpah Pemuda adalah momen yang tepat untuk mengingat kembali arti persatuan dan pentingnya saling menghargai perbedaan.

Di lain pihak, teman kumparan Reza Fathurrahman (20) memaknai Sumpah Pemuda sebagai simbol keberanian. Menurutnya, anak muda sekarang harus berani bersuara, berkarya, dan berinovasi untuk meneruskan semangat Sumpah Pemuda.

“Dulu mereka berani menembus batas suku dan bahasa demi satu tujuan. Sekarang, semangat itu bisa kita wujudkan lewat keberanian bersuara, berkarya, dan berinovasi tanpa takut gagal,” katanya.

Reza juga mengingatkan kepada para pemuda untuk lebih berani dalam berkontribusi demi kemajuan negeri. Katanya, pemuda nggak harus nunggu sempurna dulu untuk berkontribusi, terpenting adalah mencoba dan nggak berhenti berusaha.

“Indonesia gak butuh pemuda yang serba bisa, tapi pemuda yang mau mencoba dan gak berhenti bergerak,” tegas Reza.