177 Lembaga Keuangan dan 35 CFO Terbaik Diganjar Penghargaan The Finance 2025

Top 20 Financial Institutions Award 2025 (The Finance)

Sebanyak 177 lembaga keuangan meraih penghargaan Top 20 Financial Institutions Award 2025 yang digelar The Finance member of  Infobank Media Group di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Selasa (28/10). Adapun lembaga keuangan yang mendapat penghargaan tersebut terdiri dari sektor perbankan, perusahaan asuransi jiwa dan umum, reasuransi, serta perusahaan pembiayaan.

Penghargaan Top 20 Financial Institutions Award 2025 mengukur performa masing-masing lembaga keuangan yang bahan baku utamanya adalah laporan keuangan dalam tiga periode terakhir, yakni dari 2022 hingga 2024, untuk industri asuransi dan multifinance. Sedangkan khusus industri perbankan, penilaian berdasarkan kinerja Juni 2023-Juni 2025.

Selain penghargaan kepada lembaga keuangan, The Finance juga memberikan penghargaan khusus kepada Chief Financial Officer (CFO). Dalam kajian Top 20 Lembaga Keuangan Versi The Finance, sebanyak 35 CFO dianggap layak masuk Best CFO 2025 versi The Finance. Chairman The Finance, Eko B Supriyanto mengatakan peran Direktur Keuangan atau CFO kini menjadi sangat penting dalam menjaga keseimbangan perusahaan di tengah kondisi yang serba tidak pasti.

“CFO ini berada dalam siklus yang mengerikan. Tapi dalam situasi sesulit ini, banyak di antara mereka yang masih mampu mencatatkan kinerja yang luar biasa,” ungkap Eko melalui keterangannya, Selasa (18/10).

Menurut Eko, Top 20 The Finance Award 2025 bukan sekadar ajang apresiasi, melainkan bentuk pencatatan sejarah bagi para pelaku keuangan yang berhasil bertahan dan bahkan tumbuh di tengah tekanan besar.

“The Finance adalah bagian penting dari Infobank Media Group. Dia lahir dari kami (Infobank) yang sudah berdedikasi 47 tahun terhadap industri keuangan. Kami ingin mencatat orang-orang yang dianggap sangat sukses dalam dua tahun terakhir ini,” imbuhnya.

Eko juga menegaskan dalam proses penilaian penghargaan Top 20 The Finance Award 2025 dilakukan secara ketat dan berbasis kinerja nyata.

Dalam ajang penghargaan Top 20 The Finance Award 2025 juga digelar The Finance Executive Forum 2025 bertajuk Arah Kebijakan Fiskal: Akselerasi Sektor Keuangan Dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi dengan keynote speech Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara 

Dalam kesempatan tersebut, Suahasil menjelaskan tiga arah kegiatan ekonomi masa depan yang perlu mendapatkan dukungan penuh dari sektor keuangan. Dia merinci, sektor pertama yang akan menjadi fokus utama adalah ekonomi hijau. Selain ekonomi hijau, Suahasil menyoroti ekonomi digital sebagai sektor potensial berikutnya. Adapun fokus ketiga adalah hilirisasi industri. 

Suahasil menegaskan bahwa peran sektor keuangan sangat vital dalam menyediakan pembiayaan bagi tiga sektor tersebut untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.

“Ini yang harus kita upayakan dan untuk permodalan salah satu peranan utama harusnya dimainkan oleh sektor keuangan kita,” imbuhnya.

Ia juga menekankan pentingnya menjaga kestabilan sektor keuangan secara berkelanjutan. “Sektor keuangan adalah sektor yang sangat khusus di perekonomian, dan stabilitasnya menjadi sangat-sangat penting untuk dijaga dari waktu ke waktu,” tambah Suahasil. 

Sementara dalam sesi sharing session, Slamet Aji Pamungkas, Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Perekonomian Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menyoroti makin masifnya serangan siber di Tanah Air. BSSN mencatat, di periode Januari 2020 sampai Mei 2025, tercatat 6.728.381.246 anomali trafik di internet. 

Melihat fenomena tersebut, Slamet mengajak pelaku industri keuangan untuk terus memperketat keamanan siber. Mengingat arah serangan siber kini terjadi pergeseran, mulai menyerang ke pihak ketiga industri, seperti rantai pasok (supply chain). 

"Perbankan memanfaatkan aplikasi dari pihak ketiga. Itu ternyata menjadi salah satu sumber serangan terhadap sektor perbankan," ujar Slamet. 

Untuk itu, Slamet menegaskan, BSSN juga turut berperan dalam menjaga sistem keamanan siber dari industri keuangan. Salah satunya adalah membuat Cyber Threat Intelligence Sharing (CTIS), wadah bagi pelaku keuangan untuk mencegah serangan siber.  

"Kami berusaha untuk merangkul seluruh industri guna lebih mampu mencegah terjadinya kejahatan siber," tutupnya.